Arsitektur AtMega16
Tugas Teknik Mikroprosesor
ARSITEKTUR ATMEGA 16
Konfigurasi
Pin ATmega16
Atmega 16
memepunyai kaki standart 40 pin PID yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
Untuk lebih jelas tentang konigurasi Pin Atmega 16 bisa di lihat pada gambar
berikut.
Gambar di atas merupakan
susunan kaki standar 40 pin mikrokontroler AVR Atmega 16. Berikut penjelasan
umum susunan kaki Atmega 16 tersebut :
1. VCC
merupakan pin masukan positif catudaya. Setiap peralatan elektronika digital
tentunya butuh sumber catu daya yang umumnya sebesar 5 V, itulah sebabnya di
PCB kit rangkaian mikrokontroler selalu dipasang IC regulator 7805.
2. GND sebagai
PIN ground.
3. Port A (PA0
... PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin masukan
ADC.
4. Port B (PB0
... PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter,
Komparator Analog, dan SPI.
5. Port C (PC0
... PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan Timer Oscilator.
6. Port D (PD0
... PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator
analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. Reset
merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler ke kondisi semula.
8. XTAL 1 dan
XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu mikrokontroler membutuhkan
sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi intruksi yang ada di memori.
Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat pula mikrokontroler
tersebut dalam mengeksekusi program.
9. AVCC sebagai
pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF sebagai
pin masukan tegangan referensi.
Port sebagai input/output digital
ATMega16
mempunyai empat buah port yang bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD.
Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan pilihan
internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,
PORTxn, dan PINxn. Huruf ‘x’mewakili nama huruf dari port sedangkan huruf ‘n’
mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn
terdapat pada I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx.
Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin.
Bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0
maka Px berfungsi sebagai pin input.
Bila
PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin input, maka resistor
pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up, PORTxn harus
diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output. Pin port adalah
tri-state setelah kondisi reset.
Bila
PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port
akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai
pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari
kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output high
(DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up
enabled (DDxn=0, PORTxn=1) atau kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0).
Biasanya, kondisi pull-up enabled dapat diterima
sepenuhnya, selama lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan perbedaan
antara sebuah strong high driver dengan sebuah pull-up. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Didalam
mikrokontroller Atmega 16 terdiri dari :
1. Saluran I/O
ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2. ADC (Analog
to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.
3. Tiga buah
Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
4. CPU yang
terdiri dari 32 register.
5. 131 intruksi
andal yang umumnya hanya membutuhkan 1 siklus clock.
6. Watchdog
Timer dengan oscilator internal.
7. Dua buah
Timer/Counter 8 bit.
8. Satu buah
Timer /Counter 16 bit.
9. Tagangan
operasi 2.7 V - 5.5 V pada Atmega16.
10. Internal
SRAM sebesar 1KB.
11. Memory Flash
sebesar 16KB dengan kemampuan Read While Write.
12. Unit
interupsi internal dan eksternal.
13. Port
antarmuka SPI.
14. EEPROM
sebesar 512 byte dapat diprogram saat operasi.
15. Antar muka
komparator analog.
16. 4 channel
PWM.
17. 32x8 general
purpose register.
18. Hampir
mencapai 16 MIPS pada Kristal 16 MHz.
19. Port USART
programmable untuk komunikasi serial.
Komentar
Posting Komentar